Pages

Subscribe:

Monday, April 7, 2014

Hal - Hal yang Perlu diperhatikan Dalam Penggunaan Busana



Berbusana yang serasi tidak dapat lepas dari etika dan estetika busana,  karena akan berkaitan dengan pemilihan model, warna, motif, tekstur yang dipilih untuk seseorang atau dirinya. Agar kelihatan serasi, seseorang perlu menyadari tentang kondisi tubuhnya, apakah ia termasuk orang yang langsing, gemuk atau kurus. Juga menyadari berada dalam usia berapa, dan bagaimana warna kulitnya. Untuk itu berbusana yang serasi harus sesuai dengan tujuan, bentuk tubuh, usia, warna kulit, waktu dan kesempatan. Dalam hal ini berbusana yang indah dan serasi dapat di lihat dari model, warna, motif, tekstur dari busananya dan bentuk tubuh (proporsi) yaitu :
1.1.     Model Busana
Model busana merupakan salah satu faktor penting dalam keserasian berbusana.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Model adalah mode, ragam, acuan, ukuran, yang dicontoh.Dalam Wikipedia (2012) Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, system, atau konsep yang sering kali berupa penyederhanaan atau idealisasi.Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototype), model citra (gambar rancangan, citra computer), atau rumusan matematis.Dalam kaitannya dengan busana menurut Riyanto (2003) bahwa untuk menutupi bagian – bagian proporsi badan yang kurang sempurna dapat ditutupi dengan pemilihan model busana yang dapat mengelabui mata yang melihatnya sehingga kelihatan seperti ideal atau mendekati ideal.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa model busana merupakan bagian terpenting dalam busana yaitu contoh, mode, acuan dan konsep yang dibuat sedemikian rupa untuk menutupi bagian – bagian tubuh yang kurang sempurna sehingga dapat mengelabui mata orang yang melihatnya.


22.    Warna
Warna busana juga merupakan salah satu faktor penting dalam keserasian berbusana.Menurut Riyanto (2003) Pada suatu desain busana warna memegang peranan penting, karena pemilihan warna yang tepat untuk sesuatu busana dapat menentukan keindahan atau keharmonisan. Warna pada kain akan memberikan makna seperti memberi kesan gemuk, kurus, atau menjadi kelihatan besar atau kecil. Warna – warna itu dapat dibedakan menjadi warna dingin dan warna panas. Warna dingin yaitu warna yang mengandung unsur  warna biru dan hijau, (hijau, biru hijau, biru ungu dan ungu). Warna ini akan kelihatan menjauh, lebih kecil, sehingga seseorang akan kelihatan lebih kecil dari keadaan yang sebenarnya. Sedangkan warna panas yaitu warna yang mengandung unsur warna merah dan kuning (merah, merah jingga, jingga, kuning). Warna – warna panas ini mempunyai sifat mendorong, membesar, dan gemuk misalnya seseorang memakai warna merah akan kelihatan lebih besar dibandingkan dengan yang memakai baju biru dengan besar tubuh yang sama.
Menurut Ernawati, dkk. (2008) warna merupakan unsur desain yang paling menonjol.Dengan adanya warna menjadikan suatu benda dapat dilihat.Selain itu, warna juga dapat mengungkapkan suasana perasaan atau watak benda yang dirancang. Warna dapat menunjukkan sifat dan watak yang berbeda – beda, bahkan mempunyai variasi yang sangat banyak, yaitu warna muda, warna tua, warna terang, warna gelap, warna redeup, dan warna cemerlang. Sedangkan dilihat dari sumbernya, ada warna merah, biru, kuning, hijau, orange, dan lain sebagainya.Tetapi jika disebut warna panas, warna dingin, warna lembut, warna ringan, warna sedih, warna gembira dan sebagainya ini disebut juga dengan watak warna.
Warna – warna tua atau warna hitam dapat memberikan kesan berat dan menyusutkan bentuk.Oleh karena itu, apabila kita menata busana untuk seseorang, hendaklah disesuaikan dengan orang tersebut.Misalnya orang bertubuh gemuk hendaklah dipilih warna yang tidak terlalu cerah atau warna – warna redup karena warna ini dapat menyusutkan bentuk tubuh yang gemuk tersebut.
Lebih lanjut menurut Poeradisastra dalam Nurafni (2008) mengemukakan bahwa warna adalah bagian terpenting dalam style atau fashion.Warna merupakan cerminan hati, warna juga dapat mempengaruhi suasana hati, konsentrasi, kreativitas dan semangat. Jadi, warna busana yang kita kenakan juga dapat mempengaruhi penilaian orang lain terhadap kita. Setiap warna memiliki arti bagi pemakainya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa warna merupakan bagian terpenting dalam busana yang dapat memberikan suatu makna bagi sipemakai dan dapat juga memberikan efek tertentu terhadap bentuk tubuh seseorang.
33. Motif
Motif  merupakan salah satu factor penting dalam keserasian berbusana. Menurut   Kamus Besar Bahasa Indonesia motif adalah sebab yang menjadi dorongan atau yang menimbulkan semangat. Menurut Suhersono (2006) motif adalah desain yang dibuat dari bagian – bagian bentuk, berbagai macam garis atau elemen – elemen yang terkadang begitu kuat dipengaruhi oleh bentuk – bentuk stilasi alam benda, dengan gaya dan ciri khas tersendiri. Setiap motif dibuat dengan berbagai bentuk dasar atau berbagai macam garis, misalnya garis berbagai segi (segitiga, segi empat), garis ikal atau spiral, melingkar, berkelok – kelok (horizontal dan vertical), garis yang berpilin – pilin dan saling jalin – menjalin, garis yang berfungsi sebagai pecahan (arsiran) yang serasi, garis tegak, miring, dsb.
Menurut Riyanto (2003) sebelum pada sampai penerapan motif kain, perlu diketahui macam – macam bentuk atau motif seperti :
a) Motif Naturalisme termasuk didalamnya bentuk hewan dan tumbuhan, pemandangan dan    manusia.
b) Motif  Renggaan yaitu memodifikasi bentuk alam menjadi bentuk baru dengan tidak    menghilangkan  bentuk aslinya (Stilasi).
c) Motif Geometris yaitu berbentuk bujur sangkar atau kotak – kotak, bulat, lonjong, segitiga, jajaran genjang.
d) Motif Abstrak adalah bentuk wujudnya tidak jelas dapat berupa coretan, kelompok dari beberapa warna yang dicampuradukkan.
Dari motif kain yang ada tersebut ada yang sesuai untuk remaja, orang dewasa  seperti motif tumbuh – tumbuhan atau renggannya, pemandangan (motif kain ala Hawai), motif geometris dan abstrak. Sedangkan motif kain untuk anak – anak yaitu hewan dan renggaannya, motif geometris yang kecil – kecil.
Lebih lanjut beliau mengemukakan bahwa ukuran motif kain pun akan mempunyai pengaruh kepada bentuk badan. Motif  kain yang sedang dan yang kecil mempunyai pengaruh atau kesan mengecilkan, sedangkan motif kain yang besar akan memberi kesan menggemukkan. Motif garis vertical yang sempit dapat melangsingkan dan motif garis vertical yang lebar dapat memberi kesan melebarkan / menggemukkan.  Demikian pula motif kotak – kotak yang besar akan memberi tipuan mata lebih menggemukkan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa motif adalah desain, bentuk atau elemen – elemen berupa gambar yang memiliki bentuk seperti benda yang mempunyai arti dan makna dan juga dapat mempengaruhi bentuk tubuh seseorang pada saat digunakan.
44. Tekstur
Tekstur juga merupakan salah satu factor penting dalam keserasian berbusana.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Tekstur adalah ukuran dan susunan (jaringan), bagian suatu benda, jalinan atau penyatuan bagian – bagian sesuatu benda seperti susuna serat dalam kain, susuna sel – sel dalam tubuh.
Lebih lanjut menurut Ernawati, dkk. (2008) beliau mengemukakan bahwa setiap benda mempunyai permukaan yang berbeda – beda, ada yang halus da nada yang kasar. Tekstur merupakan keadaan permukaan suatu benda atau kesan yang timbul dari apa yang terlihat pada permukaan benda. Tekstur ini dapat diketahui dengan cara melihat atau meraba. Dengan melihat akan tampak suatu benda misalnya berkilau, bercahaya, kusam tembus terang, kaku, lemas, dll. Sedangkan dengan meraba akan diketahui apakah permukaan suatu benda itu kasar, halus, tipis, tebal ataupun licin. Tekstur yang bercahaya atau berkilau dapat membuat seseorang kelihatan lebih besar / gemuk, maka bahan tekstil yang bercahaya lebih cocok dipakai oleh orang yang bertubuh kurus sehingga terlihat lebih gemuk.Tekstur bahan yang tembus terang seperti Shiffon, Organdi, Brockat dll kurang cocok dipakai oleh orang yang berbadan gemuk karena memberi kesan bertambah gemuk.
Sedangkan menurut Riyanto (2003) beliau mengemukakan bahwa dalam suatu desain busana, tekstur tidak boleh dilupakan karena salah satu yang menentukan desain itu baik atau tidaknya apabila diwujudkan dalam bentuk busana.Pemilihan tekstur hendaknya disesuaikan dengan model yang dirancang.Tekstur sendiri sangat berpengaruh dan memberi kesan pada bentuk tubuh seseorang. Tekstur terdiri dari bermacam – macam yaitu :
a)      Tekstur Kaku
Tekstur yang kaku dapat menyembunyikan atau menutupi bentuk badan seseorang tapi akan menampakkan seseorang kelihatan gemuk. Tekstur yang kaku ini misalnya dapat dipakai oleh orang yang mempunyai pinggang besar, tetapi buah dada dan pinggang sepadan (tidak terlalu besar) maka memilih tekstur ini untuk menutupi panggul yang terlalu besar.Orang yang bertubuh gemuk atau kegemukan (obesitas) tekstur yang kaku ini sebaiknya dihindari.
b)     Tekstur Kasar dan Halus
Kain yang teksturnya kasar memberi tekanan kepada sipemakai kelihatan lebih gemuk sedangkan bahan yang lembut atau halus tidak akan memepengaruhi  kesan ukuran tubuh, asal tidak mengkilap.

c)      Tekstur Lemas
Kain dengan tekstur yang lemas atau lembut sesuai untuk model – model dengan kerut – kerut, draperi, dapat memberi efek yang luwes. Model dengan siluet H kurang sesuai dari bahan yang bertekstur lemas atau lembut dan juga akan menonjolkan bentuk badan.
d)     Tekstur Tembus Pandang
Kain yang tembus pandang kurang bisa menutupi bentuk badan yang dirasa kurang sempurna, misalnya terlalu gemuk atau terlalu kurus dan ingin kelihatan langsing. Kain ini sesuai untuk model da nada kerut – kerutnya  atau mempunyai lipit – lipit, tidak sesuai dipergunakan untuk siluet H.
e)      Tekstur Mengkilap dan Kusam
Kain yang mempunyai tekstur mengkilap membuat sipemakai kelihatan lebih gemuk, sedangkan tekstur yang kusam dapat memberi kesan lebih kecil. Jika seseorang yang gemuk ingin kelihatan lebih kecil dan ia memilih desain bahan yang bergaris – garis memanjang dengan tekstur yang mengkilap maka tujuan yang ia ingin capai tidak akan tercapai. Jadi, walaupun bahan yang dipilih bergaris – garis tegak, tujuan tidak akan tercapai apabila yang dipilih bahan yang mempunyai tekstur yang mengkilap. Oleh karena itu dapat dipilih kain yang teksturnya kusam, sehingga akan melangsingkan bentuk tubuh sipemakai.


55. Bentuk Tubuh
Menurut Riyanto (2003) bahwa Bentuk tubuh manusia dapat digolongkan menjadi bentuk Tubuh Gemuk Pendek, Gemuk Tinggi, Kurus Tinggi, Kurus Pendek dan Langsing.
1

1 komentar: