Berbusana yang serasi tidak dapat lepas dari
etika dan estetika busana, karena akan
berkaitan dengan pemilihan model, warna, motif, tekstur yang dipilih untuk
seseorang atau dirinya. Agar kelihatan serasi, seseorang perlu menyadari
tentang kondisi tubuhnya, apakah ia termasuk orang yang langsing, gemuk atau
kurus. Juga menyadari berada dalam usia berapa, dan bagaimana warna kulitnya.
Untuk itu berbusana yang serasi harus sesuai dengan tujuan, bentuk tubuh, usia,
warna kulit, waktu dan kesempatan. Dalam hal ini berbusana yang indah dan
serasi dapat di lihat dari model, warna, motif, tekstur dari busananya dan
bentuk tubuh (proporsi) yaitu :
1.1.
Model Busana
Model busana merupakan salah satu faktor
penting dalam keserasian berbusana.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Model
adalah mode, ragam, acuan, ukuran, yang dicontoh.Dalam Wikipedia (2012) Model
adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek,
system, atau konsep yang sering kali berupa penyederhanaan atau
idealisasi.Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototype), model
citra (gambar rancangan, citra computer), atau rumusan matematis.Dalam
kaitannya dengan busana menurut Riyanto (2003) bahwa untuk menutupi bagian –
bagian proporsi badan yang kurang sempurna dapat ditutupi dengan pemilihan
model busana yang dapat mengelabui mata yang melihatnya sehingga kelihatan
seperti ideal atau mendekati ideal.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa model busana merupakan bagian terpenting dalam busana yaitu
contoh, mode, acuan dan konsep yang dibuat sedemikian rupa untuk menutupi
bagian – bagian tubuh yang kurang sempurna sehingga dapat mengelabui mata orang
yang melihatnya.
22.
Warna
Warna busana juga merupakan salah satu
faktor penting dalam keserasian berbusana.Menurut Riyanto (2003) Pada suatu
desain busana warna memegang peranan penting, karena pemilihan warna yang tepat
untuk sesuatu busana dapat menentukan keindahan atau keharmonisan. Warna pada
kain akan memberikan makna seperti memberi kesan gemuk, kurus, atau menjadi
kelihatan besar atau kecil. Warna – warna itu dapat dibedakan menjadi warna
dingin dan warna panas. Warna dingin yaitu warna yang mengandung unsur warna biru dan hijau, (hijau, biru hijau,
biru ungu dan ungu). Warna ini akan kelihatan menjauh, lebih kecil, sehingga
seseorang akan kelihatan lebih kecil dari keadaan yang sebenarnya. Sedangkan
warna panas yaitu warna yang mengandung unsur warna merah dan kuning (merah,
merah jingga, jingga, kuning). Warna – warna panas ini mempunyai sifat
mendorong, membesar, dan gemuk misalnya seseorang memakai warna merah akan
kelihatan lebih besar dibandingkan dengan yang memakai baju biru dengan besar
tubuh yang sama.
Menurut Ernawati, dkk. (2008) warna
merupakan unsur desain yang paling menonjol.Dengan adanya warna menjadikan
suatu benda dapat dilihat.Selain itu, warna juga dapat mengungkapkan suasana
perasaan atau watak benda yang dirancang. Warna dapat menunjukkan sifat dan watak
yang berbeda – beda, bahkan mempunyai variasi yang sangat banyak, yaitu warna
muda, warna tua, warna terang, warna gelap, warna redeup, dan warna cemerlang.
Sedangkan dilihat dari sumbernya, ada warna merah, biru, kuning, hijau, orange,
dan lain sebagainya.Tetapi jika disebut warna panas, warna dingin, warna
lembut, warna ringan, warna sedih, warna gembira dan sebagainya ini disebut
juga dengan watak warna.
Warna – warna tua atau warna hitam dapat
memberikan kesan berat dan menyusutkan bentuk.Oleh karena itu, apabila kita
menata busana untuk seseorang, hendaklah disesuaikan dengan orang
tersebut.Misalnya orang bertubuh gemuk hendaklah dipilih warna yang tidak
terlalu cerah atau warna – warna redup karena warna ini dapat menyusutkan
bentuk tubuh yang gemuk tersebut.
Lebih lanjut menurut Poeradisastra dalam
Nurafni (2008) mengemukakan bahwa warna adalah bagian terpenting dalam style
atau fashion.Warna merupakan cerminan hati, warna juga dapat mempengaruhi
suasana hati, konsentrasi, kreativitas dan semangat. Jadi, warna busana yang
kita kenakan juga dapat mempengaruhi penilaian orang lain terhadap kita. Setiap
warna memiliki arti bagi pemakainya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa warna merupakan bagian terpenting dalam busana yang dapat memberikan
suatu makna bagi sipemakai dan dapat juga memberikan efek tertentu terhadap
bentuk tubuh seseorang.
33. Motif
Motif
merupakan salah satu factor penting dalam keserasian berbusana.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
motif adalah sebab yang menjadi dorongan atau yang menimbulkan semangat.
Menurut Suhersono (2006) motif adalah desain yang dibuat dari bagian – bagian
bentuk, berbagai macam garis atau elemen – elemen yang terkadang begitu kuat
dipengaruhi oleh bentuk – bentuk stilasi alam benda, dengan gaya dan ciri khas
tersendiri. Setiap motif dibuat dengan berbagai bentuk dasar atau berbagai
macam garis, misalnya garis berbagai segi (segitiga, segi empat), garis ikal
atau spiral, melingkar, berkelok – kelok (horizontal dan vertical), garis yang
berpilin – pilin dan saling jalin – menjalin, garis yang berfungsi sebagai
pecahan (arsiran) yang serasi, garis tegak, miring, dsb.
Menurut Riyanto (2003) sebelum pada sampai
penerapan motif kain, perlu diketahui macam – macam bentuk atau motif seperti :
a) Motif
Naturalisme termasuk didalamnya bentuk hewan dan tumbuhan, pemandangan dan manusia.
b) Motif Renggaan yaitu memodifikasi bentuk alam
menjadi bentuk baru dengan tidak
menghilangkan bentuk aslinya
(Stilasi).
c) Motif Geometris yaitu
berbentuk bujur sangkar atau kotak – kotak, bulat, lonjong, segitiga, jajaran
genjang.
d) Motif Abstrak adalah
bentuk wujudnya tidak jelas dapat berupa coretan, kelompok dari beberapa warna
yang dicampuradukkan.
Dari motif kain yang ada tersebut ada yang
sesuai untuk remaja, orang dewasa
seperti motif tumbuh – tumbuhan atau renggannya, pemandangan (motif kain
ala Hawai), motif geometris dan abstrak. Sedangkan motif kain untuk anak – anak
yaitu hewan dan renggaannya, motif geometris yang kecil – kecil.
Lebih lanjut beliau mengemukakan bahwa
ukuran motif kain pun akan mempunyai pengaruh kepada bentuk badan. Motif kain yang sedang dan yang kecil mempunyai
pengaruh atau kesan mengecilkan, sedangkan motif kain yang besar akan memberi
kesan menggemukkan. Motif garis vertical yang sempit dapat melangsingkan dan
motif garis vertical yang lebar dapat memberi kesan melebarkan /
menggemukkan. Demikian pula motif kotak
– kotak yang besar akan memberi tipuan mata lebih menggemukkan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa motif adalah desain, bentuk atau elemen – elemen berupa
gambar yang memiliki bentuk seperti benda yang mempunyai arti dan makna dan
juga dapat mempengaruhi bentuk tubuh seseorang pada saat digunakan.
44. Tekstur
Tekstur juga merupakan salah satu factor
penting dalam keserasian berbusana.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Tekstur
adalah ukuran dan susunan (jaringan), bagian suatu benda, jalinan atau
penyatuan bagian – bagian sesuatu benda seperti susuna serat dalam kain, susuna
sel – sel dalam tubuh.
Lebih lanjut menurut Ernawati, dkk. (2008)
beliau mengemukakan bahwa setiap benda mempunyai permukaan yang berbeda – beda,
ada yang halus da nada yang kasar. Tekstur merupakan keadaan permukaan suatu
benda atau kesan yang timbul dari apa yang terlihat pada permukaan benda.
Tekstur ini dapat diketahui dengan cara melihat atau meraba. Dengan melihat
akan tampak suatu benda misalnya berkilau, bercahaya, kusam tembus terang,
kaku, lemas, dll. Sedangkan dengan meraba akan diketahui apakah permukaan suatu
benda itu kasar, halus, tipis, tebal ataupun licin. Tekstur yang bercahaya atau
berkilau dapat membuat seseorang kelihatan lebih besar / gemuk, maka bahan
tekstil yang bercahaya lebih cocok dipakai oleh orang yang bertubuh kurus
sehingga terlihat lebih gemuk.Tekstur bahan yang tembus terang seperti Shiffon,
Organdi, Brockat dll kurang cocok dipakai oleh orang yang berbadan gemuk karena
memberi kesan bertambah gemuk.
Sedangkan menurut Riyanto (2003) beliau
mengemukakan bahwa dalam suatu desain busana, tekstur tidak boleh dilupakan
karena salah satu yang menentukan desain itu baik atau tidaknya apabila
diwujudkan dalam bentuk busana.Pemilihan tekstur hendaknya disesuaikan dengan
model yang dirancang.Tekstur sendiri sangat berpengaruh dan memberi kesan pada
bentuk tubuh seseorang. Tekstur terdiri dari bermacam – macam yaitu :
a)
Tekstur Kaku
Tekstur yang kaku dapat menyembunyikan atau
menutupi bentuk badan seseorang tapi akan menampakkan seseorang kelihatan
gemuk. Tekstur yang kaku ini misalnya dapat dipakai oleh orang yang mempunyai
pinggang besar, tetapi buah dada dan pinggang sepadan (tidak terlalu besar)
maka memilih tekstur ini untuk menutupi panggul yang terlalu besar.Orang yang
bertubuh gemuk atau kegemukan (obesitas) tekstur yang kaku ini sebaiknya
dihindari.
b)
Tekstur Kasar dan Halus
Kain yang teksturnya kasar memberi tekanan
kepada sipemakai kelihatan lebih gemuk sedangkan bahan yang lembut atau halus
tidak akan memepengaruhi kesan ukuran
tubuh, asal tidak mengkilap.
c)
Tekstur Lemas
Kain dengan tekstur yang lemas atau lembut sesuai untuk model
– model dengan kerut – kerut, draperi, dapat memberi efek yang luwes. Model
dengan siluet H kurang sesuai dari bahan yang bertekstur lemas atau lembut dan
juga akan menonjolkan bentuk badan.
d)
Tekstur Tembus Pandang
Kain yang tembus pandang kurang bisa menutupi bentuk badan
yang dirasa kurang sempurna, misalnya terlalu gemuk atau terlalu kurus dan
ingin kelihatan langsing. Kain ini sesuai untuk model da nada kerut –
kerutnya atau mempunyai lipit – lipit,
tidak sesuai dipergunakan untuk siluet H.
e)
Tekstur Mengkilap dan Kusam
Kain yang mempunyai tekstur mengkilap
membuat sipemakai kelihatan lebih gemuk, sedangkan tekstur yang kusam dapat
memberi kesan lebih kecil. Jika seseorang yang gemuk ingin kelihatan lebih
kecil dan ia memilih desain bahan yang bergaris – garis memanjang dengan
tekstur yang mengkilap maka tujuan yang ia ingin capai tidak akan tercapai.
Jadi, walaupun bahan yang dipilih bergaris – garis tegak, tujuan tidak akan
tercapai apabila yang dipilih bahan yang mempunyai tekstur yang mengkilap. Oleh
karena itu dapat dipilih kain yang teksturnya kusam, sehingga akan
melangsingkan bentuk tubuh sipemakai.
55. Bentuk Tubuh
Menurut Riyanto (2003) bahwa Bentuk tubuh
manusia dapat digolongkan menjadi bentuk Tubuh Gemuk Pendek, Gemuk Tinggi,
Kurus Tinggi, Kurus Pendek dan Langsing.
1
Terima kasih banyak Agar Toko Online Ramai serta Cara Packing Barang juga Cara Pasang Iklan di Tokopedia lalu Cara Mengatasi Online Shop Sepi juga layanan Jasa Pembuatan Website Online Shop dan Cara Meningkatkan Penjualan di Lazada kemudian Kenapa Jualan di Shopee Sepi lainnya Jualan di Tokopedia Sepi dan satu lagi Marketplace FB Sepi dan Beli Jilbab Murah di Jilbab Terbaru
ReplyDelete